Dalam Kesendirian (Curhat)

Aku tak pernah tau apa yang aku rasakan saai ini. Semua terasa cepat berlalu oleh buaian angin malam yang berhembus perlahan. Tak ada kata-kata yang bisa terurai lembut dan ringan menerpa tubuh lelah ini. Semua terasa kosong dan sepi.

Hanya lolongan anjing malam sebagai nyanyian alam. Dan mendung langit malam tanpa ditemani sang bulan yang ditemani bintang. Banyak yang hilang dalam malam ini. Semua harapan-harapan yang punah dan terluka karena kesalahan masa lalu.

Lelap tubuh lelah ini tak pernah bisa bangkit. semuanya seakan terasa mati dan pergi. Semua terasa kosong dan hampa. Tanpa sapa lembut buaian mimpi indah yang ditemani temaram bulan. Masih sama seperti malam sebelumnya. Sepi, sunyi, sendiri, dan selalu menanti sesuatu yang tak pernah tau kapan berakhirnya. Bermimpi, bermimpi dan terus bermimpi. Tanpa tau arah dan tujuan hidup yang akan dijalani.

Hidup ini terasa mati dan tak berarti tanpa harapan-harapan. Semua harapan seakan terasa sudah sirna tanpa buaian lembut mentari pagi dan hembusan lembut sang angin malam. Derik suara jangkrik membuat semua harapan indah tentang masa depan semakin terlupa dan terbuang percuma. Tak ada lagi semangat yang menemani hari-hari sepi dan kelam ini. Semua terasa telah sirna dan tiada berguna.

Ya Tuhan…..tunjukkan padaku jalan menujuMu. Segala harapan dan kesempurnaan hanya milik Engkau. Semua harapan yang telah sirna dapat terang kembali karna sinar kasihMu. Semua impian tak hanya menjadi mimpi. Semua hidup dan matiku hanya milik Engkau. Di dalam sujudku, aku memohon kepadaMu. Semua perih akan terganti dengan senyum keindahan. Semua luka akan terhapus oleh ombak berlian. Dan semua harapan kosong akan terganti dengan rencana indah yang telah Engkau gariskan…

Artikel Terkait: