| Portalnya Cah 10Joy | Easily Download | Free Download MP3 | Free Download Software | Free Download Game | Tips-Trik | ETC |

Minggu, 19 Desember 2010

Tragedi Jembatan Gantung Baturaden

Jembatan gantung di lokawisata Baturaden sontak menjadi sorotan. Orang-orang ramai memperbincangkan, peristiwa jomplangnya jembatan yang menelan korban itu. Sedikitnya, sampai Kamis (26/10), tujuh orang sudah meninggal dunia dan puluhan lainnya luka-luka. Sayangnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyumas masih belum bisa memberikan keterangan tentang sejarah jembatan tersebut.

"Kita masih mengumpulkan data tentang jembatan gantung tersebut," kata Assisten Ekonomi dan Pembangunan (Assekbang) Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Didi Rudwiyanto. Dia menuturkan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banyumas, telah diinstruksikan untuk mencari data lengkap mengenai jembatan tersebut.

Soal sejarah jembatan tersebut, tampaknya Pemkab memang masih buta. Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Pemasaran dan Obyek Wisata Disparbud Banyumas, Darwis Tjahyono, mengatakan, pihaknya belum tahu pasti tentang sejarah jembatan tersebut. "Yang lebih tahu data teknisnya, mungkin Dinas Pekerjaan Umum," kata dia.

Sedikit keterangan mengenai jembatan itu justru didapat dari Sugeng Wiyono, kolektor foto dokumentasi foto Kabupaten Banyumas. Belakangan, warga Perum Purwosari itu, juga menulis buku tentang jejak Banyumas. Dulunya, Sugeng juga pernah bekerja di lokawisata Baturaden. Dia mengatakan, jembatan itu didirikan sekitar tahun 1983. Jembatan gantung memang asli dibangun untuk kawasan wisata Baturaden. Namun, hanya itu sekelumit keterangan yang bisa didapat dari Sugeng. Selebihnya, dia mengaku tidak tahu.

Berlawanan dengan Sugeng, seorang bekas pemilik vila di kawasan Baturaden, Yatman S, mengatakan, jembatan gantung itu dulunya adalah jembatan di kawasan Curug Cipendok. Kemudian, karena di tempat wisata itu sering terjadi banjir, maka Pemkab Banyumas memindahkan jembatan tersebut ke lokawisata Baturaden. Selain jembatan gantung, fasilitas lain di Curug Cipendok yang ikut dipindahkan yaitu, jembatan besi yang melengkung.

Yatman, kini pemilik Rumah Makan Kalibogor, mengaku, sangat intens mengikuti perkembangan pemindahan jembatan tersebut. Maklum saja, saat itu dia juga seorang kontraktor. Pemindahan jembatan itu, kata dia, dilaksanakan sekitar tahun 1986, ketika Bupati Banyumas masih dihabat Rudjito. Berarti berdasar keterangan Sugeng ataupun Yatman, jembatan gantung diatas Sungai Gumawang itu, telah berumur antara 23-26 tahun.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Banyumas, Bambang Hartono, kepada wartawan mengatakan kepada wartawan, panjang jembatan itu sekitar 25 meter dengan lebar sekitar 1 meter. Pemkab masih terus akan mengumpulkan data jembatan gantung itu, termasuk juga dengan berapa kali jembatan tersebut telah direhab. dis/jpnn

Sumber : www.rakyatmerdeka.co.id

Artikel Terkait:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda sangatlah berarti